Negeriku Kaya atau Miskin?

Dilema, ketika menjawab pertanyaan ini. Indonesia kaya atau miskin? Saya bisa mengatakan bahwa negeri ini kaya, bahkan sangat kaya. Lihat saja, betapa melimpahnya sumber daya alam di negeri ini. Segala jenis kekayaan alam dimiliki oleh negeriku. Mulai dari lautan, hutan, sawah, perkebunan, minyak bumi, hingga emas, semua dimiliki oleh negeri ini. Negeriku memiliki lautan yang sangat luas, yang di dalamnya terkandung jutaan spesies ikan maupun terumbu karang. Negeri ini juga memiliki hutan yang terhampar luas dengan keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Tanah negeri ini pun sangat subur serta menyimpan kekayaan tambang yang beragam. Bahkan, negeri ini memiliki cadangan gas alam dan emas terbesar di dunia. Inilah alasan atas jawaban saya bahwa negeri ini sangat kaya.

Namun, di saat yang sama kadang saya juga berpikir bahwa negeri ini miskin, bahkan sangat miskin. Betapa tidak, kekayaan alam yang melimpah ruah tersebut ternyata justru banyak dieksploitasi oleh pihak asing. Tengoklah, tambang emas terbesar yang dimiliki oleh negeri ini justru diserahkan kepada asing. PT Freeport yang telah menghasilkan 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas, ternyata dikelola dan dikuasai oleh AS. Tak hanya itu, tambang minyak negeri ini, seperti Blok Cepu, juga justru diserahkan kepada pihak asing, seperti Exxon Mobile, Shell, dan lain sebagainya. Belum lagi hutan dan lautan yang juga tak aman dari eksploitasi pihak yang tak bertanggung jawab. Lalu, rakyat negeri ini pun hanya bisa menahan lapar. Mengais makan dari tumpukan sampah. Kekayaan alam yang melimpah, yang harusnya mampu dirasakan manfaatnya oleh jutaan rakyat negeri ini, justru hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan wakil rakyat. Mereka yang dipilih oleh rakyat, tapi lalai dari mengurusi rakyat. Terlena dengan kursi jabatan, kekuasaan, dan kekayaan. Beginilah kondisi mirisnya negeriku. Itulah alasan kenapa saya menganggap negeri ini miskin. Baca lebih lanjut